Bersama rintik hujan yang mencoba menari saat ia terjatuh,
Aku menyisir tapak-tapak
Mencari tanah pengembaraanmu
Yang mungkin masih gersang untuk ku semai
Langkah-langkah berat untuk tersampai
Dimana arahmu tak jua ku tahu
Hanya menyisir samudra kembara
Terhantam ombak, menapaki pasir hitam, merasakan perihnya garam
Aku tak tahu kemana perhentian yang kau kehendaki
Sedangkan nyeri kian menggerus pikiranku
Hatiku lumpuh,
Tiadakah kau hendak menyudahi pengembaraanmu?
Aku lelah terus berlari
Sedang kau makin jauh berkelana
Ke kelana tanpa ujung
yang menyemagat ganti tho puisinya!!!^_^
BalasHapussaya lebih suka galau galauan...hehe
BalasHapus