Selasa, 22 Mei 2012

Malam Beku


Angin mendesau di pucuk cemara
Lalu baris hujan menjatuhkan diri
Rungkau di wajahnya pasi

Cemara yang menjulang itu tinggal batang
Daunnya kikis di senja sore lalu
Dan kini malam tengah mengutuk
Mambruk yang terkapar tergenang

Hujan ini beku
Malam ini pun beku
Siluet sore lalu hilang tanpa arti
Tak ada ganti

Sama saja
Ruah air
Ruak alir

Lalu wajah menengadah
menikmati peluhnya langit malam itu

5 komentar: