seraut wajah dicermin
memandang lekat
siapa?
aku tak mengenalnya
yang satu pada diriku, tapi ku tak tahu
ya,,,
diriku adalah nol di otakku
yang pecah jadi debu
dan kutinggalkan dengan ragu ragu
Karya Sastra
Minggu, 17 Juni 2012
Selasa, 22 Mei 2012
Malam Beku
Angin
mendesau di pucuk cemara
Lalu baris
hujan menjatuhkan diri
Rungkau di
wajahnya pasi
Cemara yang
menjulang itu tinggal batang
Daunnya
kikis di senja sore lalu
Dan kini
malam tengah mengutuk
Mambruk
yang terkapar tergenang
Hujan ini
beku
Malam ini pun beku
Siluet sore
lalu hilang tanpa arti
Tak ada
ganti
Sama saja
Ruah air
Ruak alir
Lalu wajah menengadah
menikmati peluhnya langit malam itu
Kamis, 10 Mei 2012
Gadis Kecil di Suatu Sudut
hari ini resah
tiupan siksa yang menyayat
yang membelai lalu menusuk
gadis kecil di suatu sudut
memandang kosong sudut yang lain
lalu tersedu
sedang gadis di sudut yang lain
tertawa menunjuk ke arahnya
lalu sudut sudut yang lainnya pun tertawa semakin keras
gadis itu hanya tersedu
menutup telinga dan mengusap air mata
ya, ia memang berbeda
tak seindah gadis di sudut yang lain
tapi,
bukankah berbeda adalah istimewa?
lalu istimewa macam apa yang dihinakan?
istimewa apa yang ditertawakan?
tiupan siksa yang menyayat
yang membelai lalu menusuk
gadis kecil di suatu sudut
memandang kosong sudut yang lain
lalu tersedu
sedang gadis di sudut yang lain
tertawa menunjuk ke arahnya
lalu sudut sudut yang lainnya pun tertawa semakin keras
gadis itu hanya tersedu
menutup telinga dan mengusap air mata
ya, ia memang berbeda
tak seindah gadis di sudut yang lain
tapi,
bukankah berbeda adalah istimewa?
lalu istimewa macam apa yang dihinakan?
istimewa apa yang ditertawakan?
Langganan:
Postingan (Atom)